Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Apakabar sobat KAI pada kali ini kita Akan Membahas
Mengenai Keutamaan Dan Manfaat Puasa Syawal.
Puasa Syawal ditunaikan saat bulan Syawal. Setelah melewati warna warni dan
kesyahduan Ramadan, hadirlah bulan Syawal, bulan yang identik dengan
kegembiraan, kue, baju baru, sandal baru dan hiburan rakyat. Bulan Syawal
adalah bulan yang penuh dengan kegembiraan dan keindahan silaturahmi bagi umat
muslim.
Kegembiraan ini kadang membuat kita lupa bahwa sesungguhnya di bulan ini
ada ibadah sunnah yang istimewa. Ibadah yang sangat dianjurkan bagi hamba yang
bertakwa untuk menjaga semangat Ramadan yang telah ditinggalkan. Ibadah sunnah
yang dimaksud adalah puasa Syawal. Ibadah sunnah ini sangat istimewa karena
merupakan ibadah yang dilakukan pada saat euforia kesenangan dan makan minum
justru sedang dipertontonkan.
Di saat kesibukan duniawi mulai dikerjakan, tidak mudah untuk
konsisten menjalankan puasa sunnah ini. Hanya orang-orang sabar, orang-orang istimewa, dan orang-orang kuat yang mampu melawan nafsunya
untuk mengutamakan keimanannya kepada Allah Swt.
Muslim yang baik adalah orang-orang yang senantiasa meningkatkan
ketaatannya kepada Allah Swt. Salah satunya adalah melalui ibadah-ibadah
tambahan seperti puasa Syawal. Kita yang tidak merasa puas hanya
beribadah pada batasan minimal atau amalan wajib saja. kita selalu ingin lebih mendekatkan diri dan meraih kecintaan Allah melalui ibadah-ibadah tambahan.
Buah dari kesungguhan dan ketaatan pada Allah tersebut adalah semakin
tingginya derajat seseorang tersebut di sisi Allah Swt. sehingga sampai pada
derajat cinta-Nya. Ya, Ibadah wajib akan mengantarkan seorang hamba pada
kedekatan pada Tuhannya, sementara ibadah sunnah akan mengantarkan seorang
hamba pada 'cinta' Tuhannya. Derajat 'cinta' pasti lebih utama dari pada
'dekat'. Inilah derajat yang dirindukan oleh hamba-hamba Allah yang terbaik.
Dalam salah satu hadis Qudsi, Allah Swt. berfirman, "Tidaklah seorang
hamba mendekatkan diri kepada-Ku lebih utama dari pada ibadah yang Kuwajibkan
kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan
sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi
pendengarannya yang melaluinya ia bisa mendengar, menjadi penglihatannya yang
dengannya ia bisa melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia bisa memukul,
dan menjadi kakinya yang melaluinya ia dapat melangkah. Jika ia meminta
kepada-Ku, niscaya Ku-beri dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya
Kulindungi." (H.R. Bukhari dan Abu Hurairah)
Pengertian Puasa Syawal
Apa yang dimaksud dengan puasa Syawal? Puasa Syawal adalah puasa enam hari
yang dilaksanakan pada bulan Syawal. Rasulullah sangat menganjurkan umat muslim
untuk mengikuti puasa Ramadan dengan puasa sunnah selama enam hari di bulan
Syawal ini.
Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk
menjalankan ibadah sunnah ini, "Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian ia
iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa
setahun." (H.R. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Subhanallah, begitu besar keagungan ibadah sunnah ini. Wajar jika kemudian
Rasulullah saw. memberikan penekanan pada umatnya agar mengiringi atau
mengikuti ibadah puasa Ramadan dengan ibadah puasa Syawal.
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Dalam hadis di atas, Rasulullah mengajak umatnya agar melakukan puasa
Ramadan dan puasa enam hari di bulan Syawal. Lalu, kapan waktu pelaksanaan
puasa Syawal? Apakah harus di awal bulan setelah Idul Fitri, pertengahan, di
akhir, atau boleh kapan saja selama masih di bulan Syawal?
Dalam hal ini, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ahli fikih. Sebagian
ada yang berpendapat bahwa puasa enam hari di bulan Syawal harus dilakukan langsung
setelah hari tasyrik (Idul Fitri) sesuai dengan kata "mengikuti" yang
tersyirat dari hadis di atas.
Sebagian lagi berpandangan bahwa puasa ini boleh dilakukan kapan saja
selama bulan Syawal, kecuali hari tasyrik, dengan pertimbangan bahwa bulan Syawal
berikut hari-hari di dalamnya adalah bulan yang mengikuti Ramadan.
Yusuf Qardhawi, salah seorang ahli fikih kontemporer dalam bukunya Fiqh
Puasa lebih cenderung pada pendapat yang kedua. Selain itu, Yusuf Qardhawi
berpandangan bahwa puasa ini tidak harus dilakukan berturut-turut, tapi boleh
dilakukan secara terpisah-pisah sesuai dengan kesempatan dan waktu yang
dimiliki.
Puasa Syawal bisa dilaksanakan di awal, di tengah, atau di akhir selama
bukan di hari tasyrik atau hari pertama bulan Syawal. Pada waktu-waktu itu,
kita dipersilakan untuk melaksanakan puasa Syawal.
Sementara itu, salah satu imam Mazhab, Imam Malik, berpendapat bahwa puasa
pada enam hari awal bulan Syawal hukumnya makruh. Mengapa? Karena, pada
hari-hari tersebut dikhawatirkan masih merupakan bagian dari Ramadan dan hari
tasyrik.
Imam Ahmad berpendapat bahwa puasa ini boleh dilakukan berturut-turut atau
pun selang seling. Sementara, Imam Syafi'I dan Hanafi lebih menganjurkan agar
puasa enam hari di bulan Syawal dilakukan secara berurutan.
Akan tetapi, Yusuf Qardhawi dalam pembahasan puasa sunnah dalam buku Fiqh
Ramadhan lebih menekankan pada pelaksanaan ibadah puasa Syawal tanpa perlu
memperdebatkan waktu pelaksanaannya karena hadis shohih yang menjelaskan
pelaksanaaan puasa ini sudah jelas. Selain itu, waktu-waktu yang dilarang untuk
puasa juga sudah jelas (yaitu hari tasyrik pada 1 Syawal).
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal sangat istimewa dan besar keutamaannya. Dalam sebuah hadis
yang diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari, Rasulullah menegaskan tentang
pahala puasa sunnah. Rasulullah mengatakan bahwa setiap puasa Ramadan yang
diikuti dengan puasa sunnah enam hari, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang
tahun.
Artinya, ketika seseorang berpuasa pada bulan Syawal setiap tahun seumur
hidupnya, seolah-olah dia sudah berpuasa sepanjang umurnya. "Barang siapa
berpuasa Ramadan kemudian ia iringi dengan (puasa) enam (hari) di bulan Syawal,
maka seolah-olah ia berpuasa selama satu tahun." (H.R. Muslim, Abu Daud,
Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Hadis di atas kemudian diperjelas lagi oleh hadis lain yang menjelaskan
bahwa puasa satu bulan di bulan Ramadan dikalikan nilainya dengan sepuluh
bulan. Sementara, puasa enam hari (pada bulan Syawal) dikalikan dengan dua
bulan. Jadi, ketika seseorang melakukan ibadah puasa Ramadan satu bulan penuh
kemudian diiringi dengan puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal, seolah-olah
dia sudah menjalankan puasa seumur hidupnya.
Manfaat Puasa Syawal
Apa manfaat dari puasa Syawal yang bisa kita rasakan? Manfaat sangat jelas, untuk dunia dan akhirat bahwa Allah memberikan pahala yang berlipat ganda bagi setiap hambanya
yang melaksanakan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal dengan penuh
keikhlasan.
Manfaat Puasa di dunia:
Menjaga ketaatan dan semangat
ibadah yang sudah rutin dilaksanakan selama Ramadan
Menenteramkan jiwa karena setiap
ibadah sunnah semakin mendekatkan hubungan antara makhluk dan Sang Khalik
Menjaga kesehatan kulit karena
puasa merupakan salah satu aktivitas tubuh yang berfungsi sebagai detoksifikasi
atau mengeluarkan racun dan zat-zat yang mengganggu sistem pencernaan dan
kesehatan
Menjaga berat badan agar tetap
ideal
Mencegah penyakit, sesuai dengan
salah satu hadis Nabi Muhammad Saw yang memerintahkan umatnya untuk berpuasa
agar sehat. Haris bin Kildah juga mengatakan bahwa perut adalah rumahnya
penyakit. Oleh karena itu, membiasakannya untuk rutin berpuasa merupakan salah
satu obatnya.
Dalam alquran Allah juga mengabarkan hal yang senada, "Makan dan
minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orrang-orang yang berlebih-lebihan." (Q.S. al-Araf: 31). Di ayat lain
Allah mengatakan, "Dan jika kamu berpuasa, itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 184).
Puasa Syawal merupakan salah satu media pelatihan bagi kita untuk terus
menjaga rutinitas puasa sunnah pada bulan-bulan berikutnya. Setelah mengetahui
keutamaannya, Anda tentu tertarik untuk melaksanakan ibadah yang satu ini bukan? Ingat bahwa kebaikan tidak perlu di tundah karena kematian itu
datangnya tidak ada namanya penundahan.
Sekian apa yang kita bahas kali ini
semoga apa yang kita bahas bermanfaat bagi kita semua salam sobat
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
0 comments:
Post a Comment